FOKUS SURABAYA - Isra' Miraj merupakan salah satu peristiwa agung. Allah memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina.
Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha naik menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta alam semesta.
Di Indonesia ini, biasanya peristiwa Isra' Miraj diperingati pada tanggal 27 Rajab. Bagaimana sebenarnya sejarah Isra' Miraj dan pelajaran penting apa yang bisa diambil daarinya?
Artikel ini akan menjawab hal tersebut. Berikut ulasannya.
Baca Juga: Bagaimana Sebaiknya Generasi Muda Islam Menyikapi Hari Valentine?
Peristiwa Isra' Miraj ini diabadikan dalam Al-Qur'an surat Isra’ ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Sejarah Isra' Miraj
Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra’ Miraj dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52. Intisarinya adalah: Suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan menyucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman. Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula.
Setelah itu Nabi melakukan perjalanan Isra’ Miraj dengan mengendarai buraq dengan diantar oleh Malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan: Siapa ini? Jibril menjawab: Jibril. Siapa yang bersamamu? Jibril menjawab: Muhammad. Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi.
Di langit dunia ini, Nabi bertemu dengan Nabi Adam Alaihis Salam (AS), Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi. Jibril memohon kepada Nabi Muhammad untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam, Nabi Muhammad mengucapkan salam kepada Nabi Adam, berikutnya Nabi Adam juga membalas salam kepada Nabi Muhammad.
Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu Nabi Yusuf, di langit keempat dengan Nabi Idris, di langit kelima bertemu Nabi Harun, di langit keenam dengan Nabi Musa. Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa sendiri. Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim.
Artikel Terkait
Siapa Pengarang Kitab Fathul Izar? Berikut Jawabannya dan Profilnya
Saat Kamu Terlilit Hutang, Beginilah Amalannya
Kitab Karya Habib Zain bin Smith dan Nasihat bagi Para Pencari Ilmu
Istilah Dasar Penting dalam Kajian Ilmu Hadis
Apa yang Disebut Sanad dan Matan Hadis? Berikut Definisinya Serta Istilah Penting Lainnya
Hukum Jual Beli Sepeda Motor Bodong
Imam Ghazali Disebut Hujjatul Islam, Apa maksudnya?
Mystery Box Diperjualbelikan, Bagaimana Hukumnya?
Ada 4 Kategori Manusia Menurut Imam Khalil al-Farahidi yang Dikutip Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin
Valentine Day: Sejarah dan Hukum Merayakannya dalam Perspektif Islam