Mengenal Sistem Pemerintahan Desa Orang Jawa: Tugas dan Fungsi Pamong Desa

Fokus Surabaya - Sistem pemerintahan desa orang Jawa memiliki kekhasan tersendiri, meliputi penyebutan nama jabatan hingga tugasnya.

Kali ini Fokus Surabaya akan memjelaskan sistem pemerintahan ala orang Jawa yang berupa tugas serta fungsi perangkat desa (pamong).

Lalu, apa saja sebutan untuk pamong desa dan tugasnya? Yuk simak berikut ini!

Baca Juga: Apa itu Unggah-Ungguh Jawa? Mengenal Unggah-Ungguh Bahasa Jawa beserta Jenis-jenisnya

1. Lurah (Kepala Desa)

Kepala desa ini dipilih dari/dan oleh penduduk desa dan oleh penduduk desa setempat, secara langsung. Sebelum diadakan pemilihan, calon kepala desa ini diuji lebih dulu antara lain dalam pengetahuan umum, bahasa Indonesia, dan berhitung, yang dilakukan di Kecamatan.

Apabila tidak lulus dalam ujian ini tidak dapat dicalonkan sebagai kepala desa atau calon pamong desa.

Pada waktu akan dilaksanakan pemilihan ini biasanya ramai sekali, oleh karena masing-masing calon berusaha menarik sebanyak mungkin pendukungnya untuk memenangkan pemilihan nanti.

Pokoknya segala macam cara dijalankan untuk mempengaruhi penduduk, mulai dari propaganda, janji- janji pesta cuma-cuma bahkan dukun-dukun pun ikut berusaha melindungi calon kepala desanya dari perbuatan jahat lawannya (seperti sihir atau santet maupun perbuatan gaib lainnya).

Mengapa masing-masing calon ini berusaha mati-matian memenangkan pemilihan kepala desa ini?

Tidak lain karena bila mereka terpilih sebagai kepala desa akan mendapatkan tanah yang cukup luas sebagai ganti gaji lebih luas dari pamong desa lainnya. Tanah pengganti gaji ini disebut tanah bengkok.

Karena besarnya harapan akan mendapatkan tanah bengkok inilah kadang-kadang mereka tidak segan mengeluarkan biaya yang besar, kalau perlu hutang pada orang lain, bahkan kalau perlu dengan menjual rumah atau pekarangan untuk menarik hati raknyatnya.

Baca Juga: Sinopsis FIlm Sewu Dino, Film yang Ditonton Sebanyak 2,1 Juta Kali Sejak 9 Hari dari Pemutaran Perdananya

2. Carik