Qadha Puasa Ramadhan atau Puasa Syawal Dulu? Mana yang Lebih Utama? Berikut Penjelasan Selengkapnya

- Rabu, 26 April 2023 | 10:00 WIB
Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal Dulu? Mana yang Lebih Utama? Berikut Penjelasan Selengkapnya (Mohammed Hassan/Pixabay)
Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal Dulu? Mana yang Lebih Utama? Berikut Penjelasan Selengkapnya (Mohammed Hassan/Pixabay)

FOKUS SURABAYA - Berikut Fokus Surabaya membagikan penjelasan tentang mana yang didahulukan antara puasa Ramadhan atau puasa syawal.

Kini umat muslim di seluruh dunia telah merayakan hari raya Idul Fitri setelah menunaikan ibadah puasa wajib selama satu bulan penuh.

Saat momen lebaran yang bertepatan pada bulan Syawal, ada salah satu ibadah yang dianjurkan dilakukan yaitu puasa syawal.

Adapun puasa syawal itu sendiri tergolong ibadah puasa sunnah yang hanya boleh dikerjakan pada saat bulan Syawal.

Baca Juga: 3 Contoh Sambutan Siswa dalam Acara Halal Bihalal Sekolah yang Singkat dan Tidak Bertele-tele, Cukup 5 Menitan

Ketentuan melaksanakan ibadah puasa syawal yaitu dilakukan setelah selesainya puasa Ramadhan.

Banyak sekali pahala dan keutamaan dari puasa Syawal, sehingga umat muslim sangat dianjurkan untuk melaksanakannya.

Salah satu pahala yang diperoleh bagi seseorang yang melaksanakan ibadah puasa syawal yakni pahalanya dilipatgandakan seperti halnya menjalankan puasa satu tahun.

Akan tetapi, terkadang bagi kaum perempuan yang mana mereka ada yang masih punya hutang puasa Ramadhan. Sehingga mereka memiliki tanggungan qadha puasa wajib.

Puasa qadha wajib dilaksanakan sebanyak hari puasa yang telah ditinggalkan saat Ramadan. Dikarenakan orang yang meninggalkan puasa dengan alasan sakit, dalam perjalanan (musafir), ibu menyusui dan lansia atau sepuh.

Aturan ini tertuang dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 184 tentang kewajiban membayar utang puasa Ramadhan yang ditinggalkan.

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Baca Juga: 12.209 Antrean Pengemudi Mengular di Sepanjang Gerbang Masuk Tol, Akibat Kekurangan Saldo E-Toll

Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Halaman:

Editor: Qamara Tsaqib

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X