Berkunjung ke Museum HOS Tjokroaminoto, Ada Apa Saja di Rumah Guru Bangsa Ini?

- Minggu, 28 Mei 2023 | 16:00 WIB
Museum HOS. Tjokroaminoto (Sumber: surabaya.go.id)
Museum HOS. Tjokroaminoto (Sumber: surabaya.go.id)

Fokus Surabaya - Berkunjung ke Museum H.O.S. Tjokroaminoto tentunya akan mengulik banyak sekali sejarah menarik dari rumah guru bangsa ini.

Sebagai tempat yang dijuluki sebagai kota pahlawan, Surabaya memang akan selalu menyediakan tempat-tempat bersejarah untuk dikunjungi dan diperbincangkan.

Tempat-tempat tersebut seakan dapat menjadi lorong waktu yang mampu memberikan potret kepada kita tentang peristiwa sejarah yang telah terjadi hingga pengaruhnya saat ini.

Satu di antara tempat tersebut ialah Museum H.O.S Tjokroaminoto. Sebuah bangunan yang dulunya merupakan tempat yang menjadi saksi bisu perjuangan bangsa, serta lahirnya tokoh pergerakan nasional, sekaligus kediaman dari sang pahlawan itu sendiri.

Museum ini bertempat di Jl. Peneleh Gang.VII, Kec. Genteng, Kota Surabaya.

Bangunan tersebut dulunya merupakan tempat tinggal dari seorang tokoh pergerakan H.O.S Tjokroaminoto yang baru kemudian diresmikan menjadi museum pada tanggal 27 November 2017 silam.

Terdapat sisi menarik dari rumah tersebut. Dalam sejarahnya yang bertempat tinggal dalam kediaman tersebut bukan hanya Tjokroaminoto dan keluarganya, melainkan terdapat tokoh lain seperti, Semaun, Muso, Kartosuwiryo, dan Soekarno yang ikut tinggal sekaligus “mondok” dalam rumah tersebut.

Tokoh-tokoh tersebut kemudian muncul ke permukaan dengan membawa pemikiran mereka masing-masing, dengan -isme yang saling berlawanan meskipun bersumber dari guru yang sama. Yap! Dari sebuah rumah yang bertempat di Jalan Peneleh, Gang VII

Ketika kita memasuki museum, kita akan merasa sedang bertamu di kediaman seorang pahlawan di masa hidupnya.

Di bagian depan kita akan disambut dengan ruang tamu yang ditata sedimikian rupa selaras zamannya.

Kemudian disambung dengan ruang tengah dan kamar yang semuanya dapat kita susuri untuk lebih mengenal siapa sejatinya tokoh yang menyandang gelar seorang raja tanpa mahkota ini.

Sepanjang museum juga disuguhkan bagaimana rekam jejak sang Guru Bangsa ini.Kehidupan masa kecilnya, masa remaja, hingga tiba di masa tuanya.

Melalui koleksi-koleksi yang tersimpan di dalamnya kita juga diajak untuk mengetahui bagaimana sepak terjang beliau sebagai seorang intelektual sekaligus penggerak ketika Indonesia berada pada kungkungan kolonialisme.

Bagaimana dia bersuara sebagai seorang orator ulung melalui organisasi pergerakannya dan mengecam dengan tajam sebagai jurnalis handal melalui koran-korannya.

Halaman:

Editor: Redaksi Fokus Surabaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X